Selasa, 08 Juli 2008 Dikaji, Kelola Parkir Berbasis Teknologi Senin, 07 Juli 2008SURABAYA ––Tarik ulur system parkir yang akan diterapkan di Surabaya masih belum selesai dibahas Pansus Raperda Parkir. Karena berlarut-larut, pansus kembali melirik sistem parkir–e-enforcement, yakni sistem parkir berbasis teknologi yang telah diterapkan di Malaysia. Jumat (4/6) lalu, pansus kembali mengundang PT Digital Sistem Semesta (DSS), perusahaan pemegang lisensi dari AIM Force Malaysia (pengelola sistem parkir di Malaysia), untuk kembali melakukan presentasi. Sebenarnya, pada 2007 PT DSS sempat melakukan presentasi. Namun, belum-belum dinas perhubungan menolak system tersebut. Presentasi pekan lalu itu membuat dewan kepincut. “Kami melihatnya bagus. Kami bisa mengadopsi dan akan kami masukkan dalam draf raperda,” terang ketua Pansus Raperda Parkir Yulyani.m Kader PKS itu mengatakan, eenforcement akan melengkapi lima sistem parkir yang sudah ada. Lima sistem tersebut adalah prabayar,pascabayar, berlangganan, zona, dan progresif. Hanya, kata Yulyani,dibutuhkan waktu untuk menerapkan sistem baru itu.“Dengan berbasis teknologi, tentu saja harus dibangun sarana dan prasarana penunjang lainnya,” papar dia. “Mungkin dua atau tiga tahun lagi. Itu pun perlu uji coba,” tambahnya. Untuk itu, jelas Yulyani, dishub telah merancang sejumlah kawasan yang akan dijadikan pilot project. Intinya, pemkot ingin sistem parker berbasis teknologi itu sendiri tidak ujug-ujug diterapkan, namun dilakukan sosialisasi terlebih dahulu. Dari hasil pemaparan, e-enforcement parking cukup menjanjikan. Sistemnya dirancang agar bias melingkupi beberapa hal. Misalnya, melayani penjualan kupon parkir, penerapan hand held terminal dan pengenalan nomor polisi (nopol) kendaraan. Sistem tersebut juga dikonsep supaya bisa melakukan denda atas pelanggaran parkir. Sistem itu juga mampu melayani parkir dengan sistem prabayar, pascabayar, berlangganan, parkir zona, dan sistem parkir progresif. Teknis pengoperasiannya cukup menggunakan alat yang bernama Dolphin, yang seukuran dengan ponsel kelas komunikator. Selain untuk membaca barcode parkir, alat itu juga dilengkapi dengan kamera, inframerah, GPRS, bluetooth, dan printer aktif. Alat inilahyang dipakai untuk aplikasi system parkir di lapangan. Misalnya, kamera digunakan untuk mengabadikan bukti kesalahan jika kendaraan yang diparkir melanggar rambu. Sedangkan inframerah dipakai untuk mengecek barcode parkir.Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Mas Bambang Suprihadi belum dapat dikonfirmasi terkait dengan masalah itu. Ketika dihubungi, ada nada masuk dari ponselnya, tapi tidak diangkat.dikutip dari versipdf.jawapos.co.id sumber : http://www.komisikepolisianindonesia.com |
Mengenai Saya
Welcome my friend ...
The place of sharing knowledge and insight for the progress of us all ...
Minggu, 09 Oktober 2011
PARKIR MODERN DI SURABAYA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar