Jakarta, 11/10/2010 (Kominfo-Newsroom) Dewan Transportasi Kota (DTK) Jakarta menilai penyebab percepatan kemacetan diantaranya adalah tingginya angka pertambahan pembelian kendaraan pribadi, baik motor maupun mobil sejak tahun 1999. Berdasarkan data Polda Metro Jaya hingga Mei 2010 jumlah perjalanan di Jakarta mencapai 20,7 juta perjalanan setiap hari. Penggunaan kendaraan pribadi sebesar 98 persen untuk melayani 44 persen perjalanan, sisanya 2 persen memakai angkutan umum dan harus melayani 56 persen perjalanan. Sementara data jumlah kendaraan bermotor DKI Jakarta pada 2009 mencapai kurang lebih 6,5 juta unit terdiri dari kendaraan pribadi 6.4 juta unit, dan angkutan umum 88.447 unit. "Populasi kendaraan roda empat mencapi 3 juta unit di 2010 ini, jumlah sepeda motor di Jakarta tercatat 8 juta unit Mei 2010 sehingga nyaris melebihi jumlah penduduk Jakarta kurang lebih 8,5 juta orang," kata Ketua DTK Jakarta Azas Tagor Nainggolan, di Jakarta, Senin (11/10). Menurutnya langkah pengendalian penggunaaan kendaraan pribadi menjadi sangat penting dilakukan mengingat angka pertumbuhan rata-rata 5 tahun terakhir ±10 persen pertahun. Sekarang ini angka pertumbuhan kendaraan mobil perhari ±240 unit dan sepeda motor perhari 890 unit. Jakarta yang kini memiliki angkutan massal busway Trans Jakarta cukup representatif dan sudah beroperasi hampir 7 tahun, setidaknya dapat mengurangi kendaraan pribadi ke tengah kota, ucapnya. Selain itu Pemda DKI hendaknya mengkaji kebijakan perparkiran sebagai langkah penegakan hukum terutama untuk kendaraan yang parkir di bahu jalan. (T.Yr) |
Sumber :