Batu ginjal dan saluran kemih
Batu ginjal dan saluran kemih
Mengapa seseorang bisa menderita penyakit batu ginjal. Tentu ada banyak penyebab, bukan saja didaerah tropis tetapi juga di Eropa. Kekurangan cairan karena kurang minum atau banyak berkeringat bisa menyebabkan kristalisasi di organ ginjal. Karena jenis pekerjaan atau keadaan kita yang tidak cukup pergerakan bisa menimbulkan pengendapan kristal di ginjal. Penyebab lainnya adalah mengkonsumsi berlebihan makanan atau minuman yang banyak mengandung Calcium(susu, keju), Oxalat (teh, coklat), Fosfat (sayur) dan asam Urat (jeroan, kacang, babi, seafood). Bila tubuh kita kekurangan zat penghambat / inhibitor seperti asam Sitrat (jeruk nipis / lemon), maka keadaan ini juga bisa menimbulkan kristal yang tak larut.
Bahayanya adalah, sakit pinggang atau kolik karena batu ginjal / ureter hanya dirasakan beberapa hari saja, lalu akan menghilang dengan sendirinya (tubuh kita mengeluarkan zat anti sakit yaitu endomorfin dan anti-prostaglandin), si pasien berpikir bahwa batunya sudah keluar ternyata batu itu masih ada dan akan perlahan-lahan merusak sel ginjal. Sering kali pada air seni penderita batu ginjal pun tidak ditemukan kelainan.
Bagaimana penyembuhannya ? Bila batu itu sangat kecil (4 mm) dan ginjal yang berfungsi normal, maka dengan banyak minum dan bergerak, batu ini akan mungkin keluar sendiri. Apabila batu itu menyumbat dan tetap pada satu tempat maka sebaiknya dilakukan tindakan yang lebih efektif misalnya dengan cara memecahkan batu menjadi lebih halus dengan cara ESWL (tanpa bius) atau Lithoclast (bius spinal). Batu yang sudah pecah dan halus akan keluar bersama air seni tanpa rasa.
Sering pasien minta obat penghancur batu yang tentunya belum ada. Obat yang tersedia di apotik adalah obat yang membuat produksi air seni lebih banyak dengan harapan akan mendorong batu keluar. (Batugin, Kalkurenal dll)
Resiko mendapatkan batu kembali setelah 5–10 tahun adalah 30–60 %.
Alangkah baiknya bila kita menderita sakit pegal dipinggang dan atau kencing berdarah segera konsultasi dengan dokter spesialist Urologi untuk diperiksa lebih lanjut, mengingat biaya cuci darah dan transplantasi ginjal yang masih tak terbayar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar