Mengenai Saya

Welcome my friend ...

The place of sharing knowledge and insight for the progress of us all ...

Selasa, 26 April 2011

MENGENAL KANKER KOLON


MENGENAL KANKER KOLON

Colorectal Cancer atau dikenal sebagai Ca. Colon atau Kanker Usus Besar adalah suatu bentuk keganasan yang terjadi pada kolon, rektum, dan appendix (usus buntu). Di negara maju, kanker ini menduduki peringkat ke tiga yang paling sering terjadi, dan menjadi penyebab kematian yang utama di dunia barat. Untuk menemukannya diperlukan suatu tindakan yang disebut sebagai kolonoskopi, sedangkan untuk terapinya adalah melalui pembedahan diikuti kemoterapi.
Gejala
Mula-mula gejalanya tidak jelas, seperti berat badan menurun (sebagai gejala umum keganasan) dan kelelahan yang tidak jelas sebabnya. Setelah berlangsung beberapa waktu barulah muncul gejala-gejala lain yang berhubungan dengan keberadaan tumor dalam ukuran yang bermakna di usus besar. Makin dekat lokasi tumor dengan anus biasanya gejalanya makin banyak. Bila kita berbicara tentang gejala tumor usus besar, gejala tersebut terbagi tiga, yaitu gejala lokal, gejala umum, dan gejala penyebaran (metastasis).
Gejala lokalnya adalah :
Perubahan kebiasaan buang air
Perubahan frekuensi buang air, berkurang (konstipasi) atau bertambah (diare)
Sensasi seperti belum selesai buang air, (masih ingin tapi sudah tidak bisa keluar) dan perubahan diameter serta ukuran kotoran (feses). Keduanya adalah ciri khas dari kanker kolorektal
Perubahan wujud fisik kotoran/feses
Feses bercampur darah atau keluar darah dari lubang pembuangan saat buang air besar
Feses bercampur lendir 
Feses berwarna kehitaman, biasanya berhubungan dengan terjadinya perdarahan di saluran pencernaan bagian atas
Timbul rasa nyeri disertai mual dan muntah saat buang air besar, terjadi akibat sumbatan saluran pembuangan kotoran oleh massa tumor
Adanya benjolan pada perut yang mungkin dirasakan oleh penderita
Timbul gejala-gejala lainnya di sekitar lokasi tumor, karena kanker dapat tumbuh mengenai organ dan jaringan sekitar tumor tersebut, seperti kandung kemih (timbul darah pada air seni, timbul gelembung udara, dll), vagina (keputihan yang berbau, muncul lendir berlebihan, dll). Gejala-gejala ini terjadi belakangan, menunjukkan semakin besar tumor dan semakin luas penyebarannya
Gejala umumnya adalah :
Berat badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala yang paling umum di semua jenis keganasan)
Hilangnya nafsu makan
Anemia, pasien tampak pucat
Sering merasa lelah
Kadang-kadang mengalami sensasi seperti melayang
Gejala penyebarannya adalah :
Penyebaran ke Hati, menimbulkan gejala :
Penderita tampak kuning
Nyeri pada perut, lebih sering pada bagian kanan atas, di sekitar lokasi hati
Pembesaran hati, biasa tampak pada pemeriksaan fisik oleh dokter
Timbul suatu gejala lain yang disebut paraneoplastik, berhubungan dengan peningkatan kekentalan darah akibat penyebaran kanker.
Tingkatan / Staging / Stadium Kanker Kolon
Terdapat beberapa macam klasifikasi staging pada kanker kolon, ada klasifikasi TNM, klasifikasi Dukes, namun yang akan saya jabarkan klasifikasinya adalah sebagai berikut (mirip dengan klasifikasi Dukes) :
Stadium 1 : Kanker terjadi di dalam dinding kolon
Stadium 2 : Kanker telah menyebar hingga ke lapisan otot kolon
Stadium 3 : Kanker telah menyebar ke kelenjar-kelenjar limfa
Stadium 4 : Kanker telah menyebar ke organ-organ lain
Faktor Resiko
Siapa saja yang bisa terkena kanker kolon ini ? Berikut adalah faktor-faktor yang meningkatkan resiko seseorang terkena kanker kolon :
Usia. Resiko meningkat dengan bertambahnya usia. Kebanyakan kasus terjadi pada usia 60 - 70 an, dan jarang di bawah usia 50 kecuali dalam sejarah keluarga ada yang terkena kanker kolon ini.
Adanya polip pada kolon, khususnya polip jenis adenomatosa. Dengan dihilangkannya polip pada saat ditemukan turut mengurangi resiko terjadinya kanker kolon di kemudian hari.
Riwayat kanker. Seseorang yang pernah terdiagnosis mengidap atau pernah dirawat untuk kanker kolon beresiko untuk mengidap kanker kolon di kemudian hari. Wanita yang pernah mengidap kanker ovarium (indung telur), kanker uterus, dan kanker payudara memiliki resiko yang lebih besar untuk terkena kanker kolorektal.
Faktor keturunan :
Sejarah adanya kanker kolon khususnya pada keluarga dekat.
Penyakit FAP (Familial Adenomatous Polyposis) - Polip adenomatosa familial (terjadi dalam keluarga); memiliki resiko 100% untuk terjadi kanker kolorektal sebelum usia 40 tahun, bila tidak diobati.
Penyakit lain dalam keluarga, seperti HNPCC (Hereditary Non Polyposis Colorectal Cancer) - penyakit kanker kolorektal non polip yang menurun dalam keluarga, atau sindroma Lynch
Penyakit kolitis (radang kolon) ulseratif yang tidak diobati.
Kebiasaan merokok. Perokok memiliki resiko jauh lebih besar untuk terkena kanker kolorektal dibandingkan bukan perokok.
Kebiasaan makan. Pernah di teliti bahwa kebiasaan makan banyak daging dan sedikit buah, sayuran, serta ikan turut meningkatkan resiko terjadinya kanker kolorektal.
Sedikit beraktivitas. Orang yang beraktivitas fisik lebih banyak memiliki resiko lebih rendah untuk terbentuk kanker kolorektal.
Inveksi Virus. Virus tertentu seperti HPV (Human Papilloma Virus) turut andil dalam terjadinya kanker kolorektal.
Bagaimana Mendeteksinya ?
Kanker kolorektal dapat memakan waktu bertahun-tahun untuk berkembang, sehingga deteksi dini sangat berpengaruh terhadap kemungkinan sembuhnya. Bila Anda termasuk seseorang yang beresiko untuk terkena, ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan screening. Pemeriksaan itu adalah :
Pemeriksaan rektal dengan jari (Digital Rectal Exam), di mana dokter memeriksa keadaan dinding rektum sejauh mungkin dengan jari; pemeriksaan ini tidak selalu menemukan adanya kelainan, khususnya kanker yang terjadi di kolon saja dan belum menyebar hingga rektum.
Pemeriksaan darah dalam tinja.
Endoskopi. Pemeriksaan ini sangat bermanfaat karena selain melihat keadaan dalam kolon juga bisa bertindak, misalnya ketika menemukan polip endoskopi ini dapat sekaligus mengambilnya untuk kemudian dilakukan biopsi.
Pemeriksaan barium enema dengan double contrast.
Virtual Colonoscopy.
CAT Scan.
Pemeriksaan kadar CEA (Carcino Embryonic Antigent) darah.
Whole-body PET Scan Imaging. Sementara ini adalah pemeriksaan diagnostik yang paling akurat untuk mendeteksi kanker kolorektal rekuren (yang timbul kembali).
Pemeriksaan DNA Tinja.
Bagaimana Perawatannya ?
Perawatan penderita tergantung pada tingkat staging kanker itu sendiri. Terapi akan jauh lebih mudah bila kanker ditemukan pada stadium dini. Tingkat kesembuhan kanker stadium 1 dan 2 masih sangat baik. Namun bila kanker ditemukan pada stadium yang lanjut, atau ditemukan pada stadium dini dan tidak diobati, maka kemungkinan sembuhnya pun akan jauh lebih sulit.
Di antara pilihan terapi untuk penderitanya, opsi Operasi masih menduduki peringkat pertama, dengan ditunjang oleh kemoterapi dan/atau radioterapi (mungkin diperlukan).
Pembedahan
Tindakan ini dibagi menjadi Curative, Palliative, Bypass, Fecal diversion, dan Open-and-close. Bedah Curative dikerjakan apabila tumor ditemukan pada daerah yang terlokalisir. Intinya adalah membuang bagian yang terkena tumor dan sekelilingnya. Pada keadaan ini mungkin diperlukan suatu tindakan yang disebut TME (Total Mesorectal Excision), yaitu suatu tindakan yang membuang usus dalam jumlah yang signifikan. Akibatnya kedua ujung usus yang tersisa harus dijahit kembali. Biasanya pada keadaan ini diperlukan suatu kantong kolostomi, sehingga kotoran yang melalui usus besar dapat dibuang melalui jalur lain. Pilihan ini bukanlah suatu pilihan yang enak akan tetapi merupakan langkah yang diperlukan untuk tetap hidup, mengingat pasien tidak mungkin tidak makan sehingga usus juga tidak mungkin tidak terisi makanan / kotoran; sementara ada bagian yang sedang memerlukan penyembuhan. Apa dan bagaimana kelanjutan dari kolostomi ini adalah kondisional dan individual, tiap pasien memiliki keadaan yang berbeda-beda sehingga penanganannya tidak sama.
Bedah paliatif dikerjakan pada kasus terjadi penyebaran tumor yang banyak, dengan tujuan membuang tumor primernya untuk menghindari kematian penderita akibat ulah tumor primer tersebut. Terkadang tindakan ini ditunjang kemoterapi dapat menyelamatkan jiwa. Bila penyebaran tumor mengenai organ-organ vital maka pembedahan pun secara teknis menjadi sulit, sehingga dokter mungkin memilih teknik bedah bypass atau fecal diversion (pengalihan tinja) melalui lubang. Pilihan terakhir pada kondisi terburuk adalah open-and-close, di mana dokter membuka daerah operasinya, kemudian secara de facto melihat keadaan sudah sedemikian rupa sehingga tidak mungkin dilakukan apa-apa lagi atau tindakan yang akan dilakukan tidak memberikan manfaat bagi keadaan pasien, kemudian di tutup kembali. Tindakan ini sepertinya sudah tidak pernah dilakukan lagi mengingat sekarang sudah banyak tersedia laparoskopi dan radiografi canggih untuk mendeteksi keberadaan dan kondisi kanker jauh sebelum diperlukan operasi.
Terapi Non Bedah
Kemoterapi dilakukan sebagai suatu tindakan untuk mengurangi terjadinya metastasis (penyebaran), perkembangan sel tumor, mengecilkan ukurannya, atau memperlambat pertumbuhannya. Radioterapi jarang digunakan untuk kanker kolon karena memiliki efek samping dan sulit untuk ditembakkan ke bagian yang spesifik pada kolon. Radioterapi lebih sering pada kanker rektal saja. Imunoterapi sedang dikembangkan sebagai terapi tambahan untuk kanker kolorektal. Terapi lain yang telah diujicoba dan memberikan hasil yang sangat menjanjikan adalah terapi Vaksin. Ditemukan pada November 2006 lalu sebuah vaksin bermerek TroVax yang terbukti secara efektif mengatasi berbagai macam kanker. Vaksin ini bekerja dengan cara meningkatkan sistem imun penderita untuk melawan penyakitnya. Fase ujicobanya saat ini sedang ditujukan bagi kanker ginjal dan direncanakan untuk kanker kolon. Terapi lainnya adalah pengobatan yang ditujukan untuk mengatasi metastasisnya (penyebaran tumornya).
Nah selain dari terapi non bedah di atas, yang juga tak kalah pentingnya adalah Terapi Suportif. Diagnosis kanker sangat sering menimbulkan pengaruh yang sangat besar pada kejiwaan penderitanya. Karenanya dorongan dari rumah sakit, dokter, suami/istri, kerabat, keluarga, social support group sangat penting bagi penderitanya.
Sebuah Nasehat :
Bagian ini adalah dari saya pribadi, bila Anda atau keluarga Anda adalah seorang penderita kanker kolon, saran saya adalah sebagai berikut :
Jangan tunda pengobatan Anda, siapa tahu Anda masih termasuk dalam kategori stadium dini.
Jangan berputus asa, di setiap kesulitan selalu ada jalan keluar.
Jangan berlama-lama mencoba terapi-terapi alternatif dan menggagalkan terapi medis yang sudah teruji.
Saya pribadi mempercayai habbatus sauda (jintan hitam) sebagai terapi tambahan atas terapi apapun, khususnya untuk masalah kanker. Sejak dulu Nabi bersabda “Sesungguhnya habbatus sauda adalah obat bagi segala penyakit, kecuali mati…“, dan saya meyakininya. Baru-baru ini ilmuwan menemukan bahwa habbatus sauda memiliki efek anti kanker yang poten.

sumber :
http://mozank-curhat.blogspot.com/2009/04/mengenal-kanker-kolon.html

Kanker Usus Gejala Dan Pencegahannya | Dokter Sehat

Kanker Usus Gejala Dan Pencegahannya | Dokter Sehat

Selasa, 29 Maret 2011

Kursus Gratis Tehnisi Komputer Online: Cara Resetter Epson CX5500

Cara Resetter Epson CX5500: "Karena banyak juga yg nyari resetter epson CX5500, berikut ini saya coba posting Cara Reset Epson CX5500. Link Resetter ini saya dapatkan da..."

Senin, 28 Maret 2011

Kencing manis (diabetes)


Kencing manis (diabetes)

Apabila terdapat gula didalam air kencing, cara untuk menguji sama ada kandungan gula dalam air kencing kita mesti mengunakan Glucose teststrip atau Benedict solution. Perubahan warna pada campuran air kencing apabila menjalani ujian ini menunjukan tahap kencing manis seseorang pesakit. Warna yang ditunjukan ialah seperti dibawah:
Biru : biasa
Hijau: kandungan 50mg glucose
Kuning: kandungan 150mg glucose
Oren: kandungan 500mg glucose
Merah: kandungan 1000mg glucose

Gejala-gejala penyakit ini adalah seperti kencing kerap terutama diwaktu malam, terasa telalu dahaga, tekak kering, nafsu makan kuat, berat badan menurun, sengal-sengal badan, sembelit, lemah tenaga batin. Sebab-sebabnya ialah pesakit sebelum mengidap penyakit ini terlalu mengamalkan makanan yang manis, kuat makan dan kurang melakukan senaman atau mengerakan badan. Tetapi bukanlah perkara diatas sahaja yang menyebabkan seseorang itu mengidap penyakit kencing manis, faktor keturunan juga adalah salah satu penyebab penyakit ini.
Apabila seseorang mengidap penyakit ini, pankreasnya tidak dapat mengeluarkan hormone insulin dengan sempurna. Insulin merupakan bahan yang penting untuk proses metabolism kabohidrat kepada gula dan menjadi tenaga kepada tubuh badan manusia. Inilah punca-punca yang menyebabkan penyakit kencing manis.
Orang-orang yang menghidap penyakit ini akan menimbulkan kompilasi-kompilasi seperti kulit kering dan mudah menjadi bisul (carbuncle), lidah merah, putih dan berkilat, gusi berdarah dan gatal-gatal dibadan dan kemaluan.

Antara gejala-gejalanya adalah:

·         Pesakit mengalami kudis  atau luka yang sukar untuk sembuh sehingga terpaksa memotong bahagian tersebut.
·         Pesakit mengalami bias-bisa pada badan.
·         Kencing manis berkaitan system saraf, kencing berkeledak dan seperti susu, kencing kerap sebelah malam dan keluar air mani ketika kencing.
·         Sangat dahaga, lidah perit, sembelit, salah cerna dan badan lemah.
·         Pesakit mengandugi banyaj acid uric dalam badan.
·         Kerap rasa hendak kencing, kencing berkeleladak bewarna merah, tidak boleh menahan kencing.
·         Sakit kencing manis disertai dengan busung.
·         Rasa panas ketika kencing.

Pembesaran Prostat Jinak


Pembesaran Prostat Jinak

Prostat adalah sebuah kelenjar yang letaknya dibawah dan melingkari leher kandung kemih. Kelenjar ini mempunyai fungsi, salah satunya adalah menghasilkan cairan (lendir) bewarna putih yang akan menjadi campuran Sperma. Ukuran Prostat pada Pria dewasa muda kira2 15 – 20 gram.
Mengapa Prostat dapat membesar dan mengeras sehingga menyebabkan sumbatan pada leher kandung kemih ? Proses menjadi tua dan gangguan keseimbangan Hormon merupakan penyebab yang sudah pasti. Testosteron merupakan Hormon laki2 yang dihasilkan oleh buah Zakar (Testis) dan kelenjar anak Ginjal. Apabila Testosteron dalam sel Prostat diubah menjadi Dihydrotestosteron (DHT), ini akan menyebabkan penambahan volume Prostat melalui proses biokimiawi.
50 % Pria diatas umur 50 tahun akan mengalami proses perubahan2 pada jaringan Prostat. Semakin tua, persentase terjadi perubahan akan bertambah. Kira2 30 % Pria diatas 60 tahun akan betul2 mengalami gangguan berkemih.
Gejala2 tersebut adalah :
* Pancaran kencing yang melemah
* Antara perasaan ingin kencing dengan keluarnya air kencing menjadi lama, harus
   menunggu (= hesitasi)
* Kalau kencing sering kali harus mengedan
* Akhir kencing tidak puas
* Malam sering kencing (= nokturia)
* Terakhir kencing menetes
Apabila tanda dan gejala tersebut diabaikan, maka kencing akan sama sekali macet.
Prostat yang menyumbat lama kelamaan akan menimbulkan penyulit seperti,
* Terjadinya infeksi saluran kemih karena Bakteri mudah berkembang biak
* Tekanan didalam kandung kemih menjadi terlalu tinggi, sehingga aliran kencing dari
   Ginjal terhambat, lama2 dapat merusak fungsi daripada Ginjal
* Dapat juga terjadi pengendapan batu pada kandung kemih
* Terjadi Divertikel (tonjolan dinding kandung kemih)
Pemeriksaan Urologi yang benar adalah selain mendengar keluhan dari Penderita maka juga dilakukan pemeriksaan2 seperti,
* Pengukuran pancaran air kencing (Uroflowmetri)
* Pengukuran sisa kencing dengan alat USG (residu)
* Pemeriksaan Transrectal Ultrasonografi (TRUS) daripada Prostat yang dapat :
  - Menghitung besarnya kelenjar Prostat (volume)
  - Mengetahui kemungkinan adanya kanker Prostat
Bila keluhan dan hasil pemeriksaan tidak terlalu buruk, maka Penderita dapat menggunakan obat yang mana akan membuat kelenjar Prostat menjadi lembut seperti,
Obat jenis alfa blok (Doxazosin, Terazosin, Alfuzosin, Tamsulosin)
Bila hasil pemeriksaan menunjukan gejala sumbatan yang parah atau Penderita sudah mengalami retensi, maka tindakan yang tepat adalah tindakan operasi dengan cara TURP yang menggunakan alat teropong (cara kerok) atau cara PVP yang menggunakan alat GreenLight laser .
Kerugian yang paling tinggi daripada tindakan operasi adalah Retrograde Ejakulasi yang mana Sperma berbalik ke Kandung kemih. Sedangkan ereksi yang sebelumnya memang baik akan tetap setelah tindakan operatif.

Kanker Ganas Kelenjar Prostat


Kanker Ganas Kelenjar Prostat



Kelenjar Prostat pada laki2 dewasa bisa membesar dan juga bisa berubah menjadi sel kanker ganas. Seperti sel kanker yang timbul pada organ lainnya, si Penderita tidak bisa merasakan perubahan yang terjadi pada kelenjar Prostat tersebut. Pada umumnya sel kanker ini ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan Pathologi daripada potongan2 (chips) hasil kerokan Prostat pada Pasien yang dioperasi karena tak bisa atau susah berkemih atau ditemukan pada biopsi.

Kanker Prostat berhubungan erat dengan usia, faktor famili, ras dan jenis diet. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada usia diatas 50 tahun, perokok dan orang yang mengkonsumsi makanan berkadar Kolesterol tinggi.

Untuk pemeriksaan dini dapat dilakukan pemeriksaan kadar PSA (protate specific antigen) didalam darah kita. Gejala-gejala yang sering terjadi adalah Sperma yang bercampur darah (hemospermi), sakit tulang yang tak kunjung sembuh (penyebaran ke tulang) atau kaki yang membengkak (penyebaran ke kelenjar limfa).

Ahli Bedah Urologi akan melakukan pemeriksaan USG Prostat melalui lubang dubur (TRUS), membandingkannya dengan pemeriksaan colok dubur yang mana akan teraba Prostat yang mengeras. Saat ini alat MRI Spectometry dapat lebih jelas menggambarkan bagian Prostat yang mencurigakan. Berdasarkan semua hasil pemeriksaan maka akan dianjurkan untuk diagnosa yang lebih definitif yaitu biopsi Prostat atau mengerok Prostat (TURP) bila pasien juga menderita susah kencing.

Pengobatan kanker Prostat tergantung daripada keadaan umum si Penderita dan stadium tumor yang mana dapat bervariasi dari cara Menunggu (wait and see), Kastrasi, Injeksi obat yang menurunkan kadar Testosterone, Radiotherapi atau Operasi Radikal Prostatektomi.

Saat ini banyak penelitian terhadap antioxidan a.l Lycopene yang banyak terdapat di buah Papaya, Tomat yang mana sudah terbukti dapat mempercepat turunnya kadar PSA pada Penderita kanker.
Bila kadar PSA kita abnormal, ada sanak famili yang menderita kanker Prostat atau gejala tersebut diatas, maka lebih baik kita menghubungi dokter untuk evaluasi lebih lanjut
Sumber : Bernard S Tjandra

Batu ginjal dan saluran kemih


Batu ginjal dan saluran kemih






Batu ginjal dan saluran kemih
Mengapa seseorang bisa menderita penyakit batu ginjal. Tentu ada banyak penyebab, bukan saja didaerah tropis tetapi juga di Eropa. Kekurangan cairan karena kurang minum atau banyak berkeringat bisa menyebabkan kristalisasi di organ ginjal. Karena jenis pekerjaan atau keadaan kita yang tidak cukup pergerakan bisa menimbulkan pengendapan kristal di ginjal. Penyebab lainnya adalah mengkonsumsi berlebihan makanan atau minuman yang banyak mengandung Calcium(susu, keju), Oxalat (teh, coklat), Fosfat (sayur) dan asam Urat (jeroan, kacang, babi, seafood). Bila tubuh kita kekurangan zat penghambat / inhibitor seperti asam Sitrat (jeruk nipis / lemon), maka keadaan ini juga bisa menimbulkan kristal yang tak larut.
Bahayanya adalah, sakit pinggang atau kolik karena batu ginjal / ureter hanya dirasakan beberapa hari saja, lalu akan menghilang dengan sendirinya (tubuh kita mengeluarkan zat anti sakit yaitu endomorfin dan anti-prostaglandin), si pasien berpikir bahwa batunya sudah keluar ternyata batu itu masih ada dan akan perlahan-lahan merusak sel ginjal. Sering kali pada air seni penderita batu ginjal pun tidak ditemukan kelainan.
Bagaimana penyembuhannya ? Bila batu itu sangat kecil (4 mm) dan ginjal yang berfungsi normal, maka dengan banyak minum dan bergerak, batu ini akan mungkin keluar sendiri. Apabila batu itu menyumbat dan tetap pada satu tempat maka sebaiknya dilakukan tindakan yang lebih efektif misalnya dengan cara memecahkan  batu menjadi lebih halus dengan cara ESWL (tanpa bius) atau Lithoclast (bius spinal). Batu yang sudah pecah dan halus akan keluar bersama air seni tanpa rasa. 
Sering pasien minta obat penghancur batu yang tentunya belum ada. Obat yang tersedia di apotik adalah obat yang membuat produksi air seni lebih banyak dengan harapan akan mendorong batu keluar. (Batugin, Kalkurenal dll)
Resiko mendapatkan batu kembali setelah 5–10 tahun adalah 30–60 %.
Alangkah baiknya bila kita menderita sakit pegal dipinggang dan atau kencing berdarah segera konsultasi dengan dokter spesialist Urologi untuk diperiksa lebih lanjut, mengingat biaya cuci darah dan transplantasi ginjal yang masih tak terbayar.

Minggu, 27 Maret 2011

Parkir Dan Pembatasan Mobil


Parkir Dan Pembatasan Mobil 
Oleh: Darmaningtyas
Ketua INSTRAN (LSM Transportasi) dan Kabid Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia
Dimuat di Koran Bisnis Indonesia, 12 Januari 2010
 
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjelang tutup tahun 2009 mewacanakan dua kebijakan yang saling kontradiktif, yaitu rencana parkir berlangganan (dan murah lagi) serta pembatasan kendaraan pribadi. Kebijakan parkir berlangganan akan mendorong pemakaian kendaraan bermotor pribadi lebih tinggi; sedangkan pembatasan kendaraan bermotor pribadi dimaksudkan untuk mengurangi volume pemakaian kendaraan bermotor pribadi dari jalanan di Jakarta. Munculnya dua wacana yang bertentangan itu menunjukkan adanya kebingungan kebijakan yang harus diambil oleh Pemprov DKI Jakarta berkaitan dengan banyaknya kendaraan bermotor di Jakarta. Di satu sisi banyaknya kendaraan bermotor di Jakarta itu dianggap sebagai peluang untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), oleh sebab itu perlu diciptakan mekanisme pemungutan pajaknya yang lebih menguntungkan-dengan sistem parkir langganan-tetapi di sisi lain jumlah kendaraan bermotor pribadi yang begitu banyak tersebut dianggap sebagai masalah, sehingga perlu dibatasi.

Perbedaan cara pandang terhadap keberadaan kendaraan pribadi itulah yang menyebabkan munculnya dua wacana kebijakan yang berbeda. Ironisnya adalah wacana kebijakan yang saling bertolak-belakang itu semuanya muncul dari Pemprov DKI Jakarta, sehingga terasa lucu karena secara nyata memperlihatkan ketidak jelasan sikap yang akan diambil oleh Pemprov DKI Jakarta. Kebijakan parkir berlangganan bagi kendaraan yang parkir di badan jalan (on street) di DKI Jakarta ini diwacanakan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto awal Desember 2009 lalu, tujuannya adalah untuk mencegah kebocoran. Apabila selama ini pendapatan dari parkir on street itu hanya sekitar Rp19 miliar setahun, diharapkan melalui parkir berlangganan itu akan dapat mendongkrak pendapatan menjadi Rp224 miliar setahun dari 400 titik parkir yang ada.

Namun yang mengundang rasa heran adalah tarif parkir langganan yang dinilai terlalu murah yaitu Rp75.000 untuk mobil dan Rp35.000 untuk sepeda motor. Adapun teknis pembayarannya dilakukan bersamaan dengan membayar pajak kendaraan. Apabila dilihat dari argumen yang dipakai sebagai dasar untuk penentuan kebijakan, maka jelas sekali bahwa kebijakan parkir berlangganan memang dimaksudkan untuk meningkatkan sumber pendapatan daerah sehingga mekanisme yang dibangun adalah yang meningkatkan efisiensi dan sekaligus produktif. Betul, secara ekonomis pendapatan Pemprov DKI Jakarta akan meningkat tajam dari parkir on street, tapi di sisi lain akan terjadi peningkatan pemakaian kendaraan bermotor pribadi secara signifikan.

Pembatasan kendaraan

Pembatasan pemakaian kendaraan pribadi merupakan salah satu wacana yang sudah lama dilontarkan. Kebijakan three in one yang diberlakukan sejak tahun 1992 dan mengalami pembaruan waktu pada 2004 adalah salah satu contoh kebijakan pembatasan pemakaian mobil pribadi. Namun yang diwacanakan sekarang bukan sekadar three in one, melainkan melalui mekanisme electronic road pricing (ERP) seperti yang sudah lama diterapkan di Singapura. Sistem ERP dirasakan oleh pemakai mobil pribadi jauh lebih fleksibel dibandingkan dengan sistem three in one. Sebab dalam sistem three in one para pengendara mobil pribadi merasa diburu-buru untuk segera melintas di jalan yang diterapkan sistem tersebut sebelum tiba saatnya jam three in one, kecuali memang satu mobil diisi oleh tiga orang atau lebih.

Perasaan diburu-buru itu dianggap mengganggu kelancaran usaha mereka. Namun dengan sistem ERP, di mana orang dapat lewat kapan asalkan membayar, dirasakan lebih fleksibel. Filosofi ERP atau jenis pembatasan pemakaian kendaraan pribadi lainnya adalah untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, utamanya mobil agar tidak memenuhi jalanan di Jakarta. Hal itu dirasakan penting karena dari sekitar 7 juta kendaraan bermotor yang ada di Jakarta saat ini, 98% sendiri adalah kendaraan pribadi, baik roda dua maupun empat; dan hanya dua persen saja angkutan umumnya. Yang dibatasi bukanlah kepemilikannya, tapi pemakaiannya. Jadi boleh saja orang memiliki mobil pribadi lebih dari satu, tapi penggunaannya dibatasi sehingga tidak semua mobil keluar pada waktu yang bersamaan.

Pembatasan pemakaian kendaraan pribadi itu juga dilaksanakan di kota-kota lain di dunia, tapi mereka membuat kebijakan secara konsisten sehingga pembatasan tersebut berdampak pada pengurangan pemakaian kendaraan pribadi secara signifikan. Selain mereka memperbaiki angkutan umum massalnya terlebih dulu dan membangun jalur khusus sepeda; sehingga masyarakat punya banyak pilihan; kebijakan parkir itu juga terintegrasi dengan konsep pembatasan kendaraan pribadi. Semua kota di dunia menerapkan tarif parkir yang amat mahal, apalagi parkir di badan jalan, sehingga orang merasa sayang kalau parkir berlama-lama di badan jalan, lebih baik naik angkutan umum yang lebih murah. Yang terjadi di Jakarta sebaliknya, tarif parkir dibuat super murah, tapi di sisi lain akan diterapkan kebijakan pembatasan pemakaian kendaraan pribadi. Kedua kebijakan itu tidak akan mengubah keadaan lalu lintas di Jakarta. Sebab, misalnya untuk melewati suatu ruas jalan tertentu harus membayar (apabila diterapkan ERP), tapi pengguna mobil pribadi tetap masih merasa mendapatkan kompensasi atas tarif ERP itu dari tarif parkir yang murah. 

Akhirnya, meskipun ada kebijakan pembatasan kendaraan pribadi, minat orang untuk menggunakan kendaraan pribadi tetap masih tinggi karena secara kumulatif biaya operasionalnya tetap tergolong masih murah. Akhirnya yang berjalan hanyalah kebijakan parkir sebagai instrumen untuk meningkatkan PAD saja. Sedangkan parkir sebagai bagian dari instrumen pembatasan pemakaian kendaraan bermotor sama sekali tidak berfungsi. Sebaiknya, sebelum kedua kebijakan itu diputuskan untuk dilaksanakan, Pemprov DKI Jakarta perlu clear betul sikapnya terhadap banyaknya kendaraan bermotor pribadi di Jakarta: mau dibatasi pemakaiannya atau kah akan dijadikan sebagai sumber pendapatan yang tinggi? Sebetulnya menjadikan kebijakan parkir sebagai instrumen pembatasan kendaraan pribadi, bila ditangani secara benar juga akan menghasilkan uang besar, karena tarif parkir menjadi mahal dan beragam tergantung lokasi tempat parkirnya. Hanya saja, Pemprov DKI Jakarta tampaknya memilih cari mudahnya saja, meskipun tidak akan mengubah keadaan apa-apa.

Sumber :


Tarif Parkir VS Sistem Transportasi


Lagi-lagi tarif parkir naik. Ini bagaikan momok bagi para pemilik kendaraan bermotor. Tanggapan positif maupun negatif terus mengalir, bagaikan air bah. Namun sebagai tangapan negatiflah yang paling besar bahnya. Kebanyakan masyarakat melihat hal ini sebagai bagian arogansi pengelola perpakiran, baik yang indoor maupun maupun  outdoor (khususnya yg On Street).
Keberatan kenaikan ini menjadi wajar bila memang tidak ada perbaikan pengelolaan perpakiran dengan baik,  soal keamanan kendaraan yang tidak di jamin,  klaim kehilangan ato kerusakan yang tidak jelas harus kemana dan juga harga parkir yang melebihi batas yang ditentukan oleh pemerintah, dan masih banyak lagi contoh persoalan yang menyebabkan masyarakat keberatan atas kenaikan tarif tersebut.
Persoalan perpakiran memang telah menjadi persoalan yang sangat pelik, di hampir seluruh kota-kota di Indonesia. Pelik karena tidak jelasnya siapa yang menjadi pengatur sistem perpakiran — khususnya yang on street — dan siapa yang wajib menyediakannya. Hal ini dikarenakan perpakiran hanya dilihat dari sisi menambah pendapat atau bisnis semata, sehingga persoalan yang menonjol adalah rebutan lahan pegelolaan ataupun menaikan tarif parkir yang semakin melangit tanpa diikuti kenaikan serviceparkir yang lebih baik dan terencana. Akhirnya semuanya serba terlambat, pemerintah yang dulunya area itu tak mempunyai nilai strategis setelah munculnya usha mandiri masyarakat mengusahakan area itu menjadi sebuah rebutan wilayah ekonomi. Pemerintah hanya menjadi kambing congek yang hanya jadi penonton dan resah meyelesaikan persoala ini.
Berbeda sekali apabila persoalan perpakiran dipahami sebagai persoalan transportasi. Artinya pengelolaan perpakiran dipahami sebagai wilayah public yang harus di kelola oleh pemerintah, dalam usaha memperbaiki sistem tranportasi yang telah ada. Sehingga semakin meminimalisir persoalan kerawanan sosial di jalan, khusunya terhadap periuk ekonomi perpakiran.
Mengapa persoalan perpakiran adalah sebuah persoalan transportasi? Karena perpakiran secara tidak langsung akan berakibat terhadap penambahan beban lalulintas –terutama di area pusat kota– yang telah ada. Perpakiran — on street — akan menjadi salah satu hambatan penting dalam memperkirakanload factor arus lalulintas di jalan. Dengan peningkatan salah load factor ini, akibatnya terjadi peningkatan delay arus lalu lintas. Kemacetan semakin menggila. Demikian juga halnya terhadap perpakiran yang off street, juga akan menjadi penarik yang efektif untuk meningkatan kemacetan tersebut, karena peredaran kendaraan menuju ke satu titik keramaian menjadi bertambah. Akhirnya masyarakat pengguna jalan dan lingkungan yang dirugikan, biaya perjalan semakin bertambah, bertambahnya polusi, dan masih banyak persoalan yang akan timbul.
Bagaimana menyelesaikan persoalan ini? Karena perpakiran adalah juga persoalan transportasi, maka penyelesaiannyapun dengan paradigma transportasi pola. Bahwa Tranpsortasi sebagai usaha memindahkan sesuatu –bisa benda hidup, bisa juga benda mati– dengan cepat dan selamat dengan moda yang tepat. Caranya adalah ;
  1. Meningkatkan dan menciptakan pelayanan transporasi umum yang nyaman, aman, tepat waktu dengan harga yang terjangkau.
  2. Mengkampanyekan betapa pentingnya angkutan umum.
  3. Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi, bila perlu pembatasan kepemilikan kendaraan pribadi, maksimal 2 di tiap keluarga misalnya. Ato juga semakin dipersuli kepemilkan kendaraan pribadi.
  4. Memperkecil penggunaan area perpakiran (baik yang on street maupun off street), atao kalo mo ekstrem hilangkan saja fasilitas-fasiltas perpakiran di pusat kota, yag ada hanya dipingir-pinggir kota saja.
  5. Memahalkan harga parkir setinggi-tinginya di pusat-pusat keramaian maupun pusat kota, agar penggunaan kendaraan pribadi berpikir 2 kali bila menggunakan kendaraannya.
  6. Terapkan road pricing pada jalan-jalanan tertentu, sehingga orang menjadi ogah lewat jalan itu, ini sebagai biaya kemacetan yang ditimbulkannya.
  7. Beri insentive setiap pengguna transportasi umum, sebagai penghargaan telah mengurangi kemacetan. Peghargaan ini bisa berupa hadiah-hadiah yang menarik dan diundi lewat tiket-tiket yang telah dibayarkan pengguna angkutan umum.
  8. Tegas menerapkan segala peraturan yang berkaitan dengan kelancaran dan peningkatan pelayanan transportasi umum. Misalnya menindak tegas dengan denda setinggi-tinnginya terhadap pengguna jalur-jalur bus way misalnya.
  9. membuat undang-undang lalu lintas yang berpihak pada pelayanan transporasi umum, bukannya UU LALIN yang berpihak bagaimana mencari duit seperti UU lalin no 22 tahun 2009, yang banyak bernuasa bagaiman menerapkan denda di jalan.
Persoalan perpakiran akan dapat selesai apabila pemerintah dengan tegas menempatan ini sebagai persolan transportasi. Sekarang tinggal kita apakah memeilih persoalan parkir ini sebagai persoalan transportasi atau hanya sekedar persoalan pendapan semata.?
06 February 2010 
M. Rudy Sulaksana
Praktisi transportasi dan "documentry movie". Saat ini sebagai Koordinator Jaringan Transportasi Yogyakarta (JARTRANS), dan sebagai salah satu pengurus MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) wilayah Yogyakarta.